Warta Pendidikan Jogja -Pentingnya Mencetak Pribadi Berintelektual Tinggi dengan Pendidikan formal dan non-formal merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dalam artikel ini, pendidikan formal dianggap sebagai metode pendidikan, sementara pendidikan non-formal sebagai metode pengajaran. Sebelum mendalami lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan antara pendidikan dan pengajaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mendidik atau pendidikan berarti memelihara dan memberikan latihan yang melibatkan ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Kecerdasan pikiran di sini mencakup cara dan pola berpikir seseorang. Pendidikan berfokus pada pembentukan pola pikir, kebiasaan, perilaku, sopan santun, dan tata krama sehari-hari.
Di sisi lain, mengajar atau pengajaran berarti memberikan petunjuk kepada seseorang agar mengetahuinya. Dalam konteks ini, siapa pun yang memiliki wawasan lebih luas sebaiknya menyampaikan ilmunya kepada orang yang belum mengetahuinya, sehingga orang tersebut bisa memahami dan mengetahui wawasan atau ilmu tersebut.
Tantangan Pendidikan Formal
Di sekolah formal, pelajar sering kali dihadapkan dengan mata pelajaran yang mereka tidak sukai, guru yang kurang menyenangkan, teman yang memicu emosi, serta jadwal yang ketat. Situasi ini membuat proses belajar menjadi kurang kondusif dan efektif.
Manfaat Pendidikan Non-Formal
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, muncul konsep pendidikan non-formal yang dianggap lebih efektif oleh banyak orang. Pendidikan non-formal, seperti belajar secara autodidak, kursus, atau lembaga pelatihan, memungkinkan pelajar untuk menambah ilmu pengetahuan secara intensif. Mereka bisa fokus pada mata pelajaran favorit tanpa harus menghadapi mata pelajaran yang tidak mereka sukai dan menghindari ocehan dosen yang tiada henti. Selain itu, pendidikan non-formal memberikan banyak waktu luang untuk belajar mandiri.
Mendalami Makna Pendidikan
Pendidikan harus mampu mengasah dan membentuk pola pikir, kepribadian, perilaku, sopan santun, dan tata krama seseorang. Berbeda dengan pengajaran yang berfokus pada penyampaian ilmu secara efektif dan efisien, pendidikan berperan dalam pembentukan karakter seseorang.
Kelebihan dan Kekurangan
Pendidikan formal di sekolah memakan waktu yang cukup lama, tetapi memberikan banyak manfaat dalam membentuk pola pikir, karakter, watak, dan sifat pelajar. Mereka dilatih untuk bersabar, mengendalikan emosi, memahami masalah sosial, memecahkan problematika dasar, belajar menjadi seorang pemimpin, dan bekerja sama. Proses ini menumbuhkan rasa kemanusiaan, toleransi, jiwa kepemimpinan, karakteristik, akhlak, dan kepribadian yang baik serta mandiri.
Baca Juga : Jurusan Gizi Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia yang Sudah Akreditasi A
Sebaliknya, pendidikan non-formal atau metode pengajaran memiliki beberapa keunggulan dalam pemahaman materi. Metodologi pembelajaran yang lebih efisien, banyak waktu luang untuk belajar mandiri, dan bertemu dengan komunitas yang sefrekuensi menjadi nilai tambah. Meskipun pendidikan non-formal juga mengandung unsur pendidikan, namun fokus utamanya adalah pada penanaman ilmu pengetahuan.
Pendidikan formal dan non-formal tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi. Jika pendidikan formal yang berperan dalam pembentukan karakter didukung oleh pendidikan non-formal yang berfokus pada penanaman ilmu, maka akan tercipta pribadi dengan intelektualitas yang tinggi. Universitas di Jogja, dengan berbagai program pendidikan formal dan non-formalnya, menjadi tempat yang ideal untuk mencetak pribadi berintelektual tinggi.
Author : Subkhi Mashadi
Sumber : https://www.kompasiana.com/tamamirawan9153/668c9a46ed6415101f4b6662/mencetak-pribadi-berintelektual-tinggi-dengan-memadukan-pendidikan-formal-dan-non-formal?page=all#section1
Sumber img : https://pin.it/1OZSaw4H6