Strategi Universitas di Jogja dalam Mengatasi Bullying di Lingkungan Kampus

Warta Pendidikan Jogja – Kekerasan yang sering kita temui dalam dunia pendidikan, khususnya di lingkungan kampus, dikenal dengan istilah “bullying.” Kasus bullying telah menjadi hal yang umum terjadi baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Bullying biasanya dilakukan secara terus-menerus oleh pelaku terhadap korban. Di kampus, bullying dapat dimulai dari ejekan ringan hingga kekerasan fisik.

Pelaku bullying biasanya memiliki kondisi fisik dan mental yang lebih dominan sehingga mampu melukai seseorang secara mental maupun fisik. Sementara itu, korban bullying biasanya cenderung menyendiri dan kurang percaya diri.

Faktor-faktor penyebab bullying di lingkungan kampus antara lain:

  1. Anggapan bahwa bullying adalah tradisi antara senior dan junior atau sesama teman sebaya.
  2. Keinginan untuk membalas dendam karena pelaku pernah mengalami bullying.
  3. Hasrat untuk memiliki kekuasaan.
  4. Kecemburuan sosial terhadap korban, misalnya karena korban adalah mahasiswa pintar dan favorit dosen.

Dampak negatif bullying bagi korban termasuk perasaan tidak nyaman di kampus, rasa tidak aman, khawatir, mudah putus asa, serta gangguan mental yang dapat mengarah pada tindakan bunuh diri. Dampak bullying juga dapat berlanjut hingga dewasa, menyebabkan korban menjadi pribadi yang tidak percaya diri, anti sosial, dan sulit mempercayai orang lain. Sedangkan bagi pelaku, mereka cenderung terus melakukan bullying, tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan sulit mengatur emosi, sehingga rentan melakukan kejahatan.

Baca juga : UAA Tempati Peringkat Lima UniRank Wilayah DIY

Strategi yang dapat dilakukan universitas di Jogja untuk mengatasi bullying di kampus meliputi:

  1. Menyediakan layanan bimbingan konseling untuk menangani kasus bullying.
  2. Membentuk Tim Anti-Bullying.
  3. Memantau aktivitas media sosial mahasiswa secara berkala.
  4. Menanamkan pembelajaran nilai-nilai moral dan etika kepada mahasiswa.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan kasus bullying di kampus dapat diminimalisir dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua mahasiswa. Stop bullying, karena dampak negatifnya sangat merugikan, terutama bagi korban yang dapat mengalami dampak psikologis serius seperti malas kuliah, penurunan nilai, putus asa, kurang percaya diri, hingga risiko bunuh diri.

Author : Subkhi Mashadi 

Sumber : https://www.kompasiana.com/febi100304/668be59034777c1d8b3de353/usaha-dalam-mengatasi-kekerasan-bullying-di-lingkungan-sekolah
Sumber img : https://pin.it/1JtGbjZgQ