Warta Pendidikan Jogja – Program Studi Hubungan Internasional (HI) UPN Veteran Yogyakarta, melalui Kelompok Studi Mahasiswa Defence and Security Studies (KSM DEFENSIA), sukses mengadakan Pelatihan Simulasi Resolusi Konflik (PSRK) 2024. Acara ini berlangsung pada 13–14 September 2024 dengan tema Carbon Trading dalam Mitigasi Perubahan Iklim Global: Solusi Nyata atau Sekadar Greenwashing.
Kegiatan diawali dengan kuliah umum di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang menghadirkan pakar perdagangan karbon dan teori konflik. Kuliah ini menjadi pengantar bagi peserta sebelum mereka terlibat dalam simulasi konflik pada hari berikutnya.
Kuliah Umum: Membedah Perdagangan Karbon dan Isu Global
Lebih dari 140 mahasiswa antusias mengikuti kuliah umum ini. Diskusi yang berlangsung interaktif membuka wawasan peserta mengenai perdagangan karbon dan tantangan dalam implementasinya.
Para narasumber menyoroti bahwa perdagangan karbon di satu sisi dianggap sebagai solusi mitigasi perubahan iklim global. Namun, di sisi lain, terdapat konflik kepentingan antarnegara. Negara maju memiliki tanggung jawab besar dalam menurunkan emisi, sementara negara berkembang kerap mengalami kesulitan memenuhi regulasi yang ada.
“Skema carbon trade menuntut negara maju untuk mengurangi emisi, tetapi negara berkembang sering kesulitan menyesuaikan regulasi yang ada. Akibatnya, ada ketidaksetaraan dalam penerapan mekanisme ini,” ujar Indah, salah satu peserta pelatihan.
Selain itu, meskipun regulasi dan badan pengawas sudah ada, implementasi di negara berkembang masih penuh tantangan. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam negosiasi menimbulkan kekhawatiran mengenai manipulasi informasi atau yang dikenal dengan istilah greenwashing.
Simulasi Resolusi Konflik: Mempraktikkan Negosiasi Multilateral
Pada hari kedua, peserta mengikuti simulasi resolusi konflik internasional terkait perdagangan karbon. Model yang digunakan dalam simulasi ini adalah mediasi, di mana peserta berperan sebagai aktor-aktor yang terlibat dalam negosiasi penyelesaian konflik multilateral.
Simulasi ini dipandu oleh mediator bersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yaitu Muwalliha Syahdani, S.Sos., C.Me., dan Luluk Dewantari, S.Sos..
Menurut Hilmi, salah satu peserta, model yang digunakan berbeda dengan simulasi United Nations (UN). “Di sini kami belajar bagaimana penyelesaian konflik yang melibatkan aktor non-negara dengan aturan agenda yang berbeda,” ujarnya.
Manfaat Pelatihan bagi Mahasiswa
Pelatihan ini sangat relevan bagi mahasiswa yang tertarik pada kajian pertahanan dan keamanan global, terutama dalam konteks mitigasi perubahan iklim. Tidak hanya membahas aspek militer, acara ini juga menyoroti peran aktor non-negara dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon.
Peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam strategi negosiasi dan diplomasi internasional, yang menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai mekanisme penyelesaian konflik, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Penulis: Aizan Syalim
Sumber Gambar: https://www.upnyk.ac.id/public/assets/berita/1265908374.jpg
Sumber Berita: https://www.upnyk.ac.id/berita/prodi-hubungan-internasional-upn-veteran-yogyakarta-gelar-pelatihan-simulasi-resolusi-konflik