Warta Pendidikan Jogja – Pada hari Rabu, 28 Februari 2024, diadakan sosialisasi mengenai bank sampah di Desa Dadabpong, yang dihadiri oleh pemuda, kader, dan ketua dasawisma. Acara ini diselenggarakan di balai RT 04 dan diikuti oleh sekitar 25 orang. Sosialisasi bank sampah dilakukan untuk mendukung program pemerintah daerah Bantul “Bersama Bersih Sampah 2025” serta meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga. Permasalahan sampah menjadi serius di Kota Yogyakarta, terutama pada tahun 2023 ketika TPS Piyungan terpaksa ditutup beberapa kali karena kelebihan sampah dari berbagai wilayah. Akibatnya, banyak warga membuang sampah sembarangan, seperti di jalan, sungai, dan tempat umum lainnya, menyebabkan masalah serius bagi lingkungan.
Universitas Alma Ata, sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Yogyakarta, turut berinisiatif dalam menangani permasalahan ini melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung selama dua bulan di Desa Dadabpong, Sendangsari, Pajangan, dari awal Februari hingga akhir Maret 2024. Mahasiswa dan mahasiswi terlibat dalam KKN dengan harapan dapat membantu masyarakat setempat.
Tumpukan sampah di Yogyakarta bukanlah hal baru dan telah menjadi isu yang diperbincangkan sejak tahun 2022. Pemerintah daerah telah berupaya mengatasi masalah ini, termasuk dengan perluasan lahan di Piyungan. Namun, Piyungan sebagai tempat pembuangan akhir sampah tidak lagi efektif. Hal ini menyebabkan kekhawatiran dan kegeraman di kalangan masyarakat Yogyakarta, yang merasa permasalahan sampah belum terselesaikan.
Dengan ditutupnya Piyungan hingga tingkat kelurahan dan ketidakpastian peran pemerintah daerah, masyarakat berusaha menemukan solusi untuk mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan sekitar. Salah satu solusinya adalah dengan membentuk bank sampah, yang merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi dalam KKN di Desa Dadabpong. Melalui bank sampah ini, diharapkan sampah yang tadinya hanya dibuang dapat memiliki nilai ekonomis. Proses pemilahan sampah menjadi organik dan nonorganik diajarkan dalam kegiatan ini, serta dipraktekkan dengan mengumpulkan sampah-sampah tersebut untuk diambil oleh pemuda setiap bulan.
Sampah yang terkumpul akan dijual kepada pengepul yang bekerja sama, dan hasil penjualannya akan kembali ke warga atau masuk ke kas desa. Dana tersebut kemudian dapat digunakan untuk berbagai kegiatan di Desa Dadabpong. Dengan demikian, diharapkan bank sampah ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat serta lingkungan secara keseluruhan.
Sumber:
https://dadapbong.com/mahasiswa-kkn-t-universitas-alma-ata-melakukan-kegiatan-sosialisasi-bank-sampah-di-dusun-dadapbong-sendangsari-pajangan/