8 Wisata Budaya dan Seni di Jogja yang Populer dan Wajib Dikunjungi

Warta Pendidikan Jogja – Jogja telah menjadi pusat seni dan budaya sejak lama, jadi tidak lengkap jika Anda belum melihat wisata seni jogja.

Jogja adalah rumah bagi ratusan seniman, dan wisata seni dan budaya adalah ciri khasnya.

Lihat informasi lengkap di bawah ini jika Anda tertarik mengunjungi wisata seni dan budaya Jogja.

Yogyakarta, atau Jogja, adalah salah satu provinsi Indonesia yang telah lama dikenal karena seni dan budayanya.

Jogja, yang dikenal sebagai kota pelajar, memiliki banyak destinasi budaya dan seni yang masih hidup. Anda juga dapat mengambil kelas seni dan menonton berbagai pertunjukan budaya.

Jika Anda sedang berkunjung ke Jogja, Anda harus mengunjungi beberapa wisata seni dan budayanya.

Jika Anda bingung tentang rencana liburan Anda, informasi di bawah ini mungkin menjadi panduan untuk liburan Anda.

  • Keraton Jogja

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Kraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat

Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sekarang dikenal sebagai Keraton Yogyakarta, dibangun pada tahun 1755 dan merupakan salah satu ikon sejarah.

Keraton Yogyakarta tidak hanya menjadi tempat tinggal raja dan keluarganya, tetapi juga menjadi pusat perkembangan budaya Jawa dan penjaga tradisi tersebut.

Mengingat fakta bahwa Keraton Yogyakarta berfungsi sebagai pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketika Anda ingin melihat budaya dan seni jogja, Keraton Yogyakarta adalah pilihan utama.

Anda dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya Jawa tetap hidup dan dilestarikan di tempat seni dan budaya Jogja ini.

Selain itu, mengunjungi Keraton Yogyakarta akan menjadi pengalaman yang berharga dan mengesankan.

Di Keraton Yogyakarta, Anda dapat melihat banyak hal, mulai dari barang-barang Keraton hingga aktivitas abdi dalem.

Selain itu, setiap hari Anda dapat menikmati pertunjukan seni seperti macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian dengan jadwal yang berbeda.

Selain itu, ada perlombaan jemparingan atau panahan gaya Mataraman di Kemandhungan Kidul jika Anda hadir pada hari Selasa Wage.

Keraton Yogyakarta berada di pusat kota, sehingga mudah mengunjungi tempat wisata.

Garis imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi juga berpusat di Keraton Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 14.00, tetapi hanya di hari Jumat hingga pukul 12.00.

  • Tamansari

Sumber: https://travel.kompas.com/read/2022/07/26/190300727/sejarah-taman-sari-jogja-taman-air-tempat-rekreasi-para-sultan?page=all

Tamansari masih berada di sekitar Keraton Yogyakarta dan merupakan cagar budaya di Jogja. Bangunannya yang besar dan megah menjadikannya cagar budaya.

Pada tahun 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I memperkenalkan Tanamansari sendiri.

Pada awalnya, Tamansari adalah kebun atau taman istana Keraton Yogyakarta, dengan arti taman yang indah.

Tamansari terletak di atas 10 hektar dan memiliki 57 bangunan.

Di sana terdapat gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, pulau buatan, danau, masjid, dan lorong bawah tanah.

Sebenarnya, Tamansari dulunya digunakan sebagai tempat perlindungan untuk senjata api.

Salah satu tempat terbaik di Tamansari adalah Pulo Kenanga atau Pulo Cemeti, di mana orang dapat melihat pemandangan kota Yogyakarta.

Tamansari, yang juga dikenal sebagai Water Kasteel, buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 15.00.

Biaya tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang memungkinkan Anda melihat seluruh area Tamansari.

Oh iya, Anda harus membayar biaya khusus mulai dari 3.000 hingga 500.000 jika Anda ingin melakukan sesi pemotretan.

  • Rumah Museum Ullen Sentalu

Sumber: https://casaindonesia.com/article/read/1/2019/868/10-hal-tentang-museum-ullen-sentalu-yang-menawan

Museum Ullen Sentalu adalah tempat yang tidak boleh dilupakan ketika datang ke wisata budaya Jogja.

Nama Museum Ullen Sentalu berasal dari bahasa Jawa, dengan arti “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku”, yang berarti “Nyala lampu blencong adalah petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.”

Jika Anda belum tahu apa itu lampu blencong, Anda harus tahu bahwa itu adalah lampu minyak yang biasa digunakan dalam pertunjukan wayang kulit. Dianggap sebagai cahaya yang terus bergerak yang mengarahkan perjalanan hidup.

Kasunan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman adalah bagian dari Dinasti Mataram yang ditampilkan di Museum Ullen Sentalu.

Museum ini juga memiliki banyak artefak bersejarah, seperti lukisan, alat musik tradisional, kumpulan foto, dan arsip.

Di lokasi ini, Anda juga dapat menemukan berbagai jenis batik dengan gaya Yogyakarta dan Surakarta.

Museum Ullen Sentalu telah berdiri sejak tahun 1994, tetapi baru dibuka pada tahun 2017.

Museum swasta ini didirikan oleh Keluarga Haryono dan sekarang dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong.

Museum Ullen Sentalu, yang terletak di kaki Gunung Merapi, menceritakan kisah empat keraton lama di Solo dan Yogyakarta.

Museum Ullen Sentalu terletak di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dan dapat dikunjungi jika Anda tertarik.

Museum Ullen Sentalu buka dari Selasa hingga Minggu dari pukul 08.30 hingga 16.00 (Selasa hingga Jumat) dan dari pukul 08.30 hingga 17.00 (Sabtu hingga Minggu).

Biaya tiket masuk tetap terjangkau, dengan harga Rp30.000 untuk orang dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak.

  • Museum Batik

Sumber: https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/destinasi-wisata/museum-batik-pekalongan

Yogyakarta adalah salah satu kota terkenal di Indonesia untuk pengrajin batik.

Kami tahu bahwa batik telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di Yogyakarta.

Disarankan untuk meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Batik saat berada di Yogyakarta.

Hadi Nugroho dan R. Ng. Jumima Dewi Sukaningsih menginginkan Museum Batik karena mereka khawatir batik mulai berubah dan meninggalkan corak aslinya.

Museum ini memiliki banyak barang bersejarah, seperti batik Van Zuylen dari Belanda, batik Oey Soe Tjoen dari Cina, 124 canting, 600 jenis cap batik, dan 500 lembar kain batik.

Museum Batik biasanya menampilkan batik tradisional seperti Solo, Pekalongan, Yogyakarta, dan gaya lainnya dalam bentuk kain panjang, sarung, dll.

Anda juga dapat mengambil bagian dalam workshop membatik di museum ini. Di sana, Anda akan diajarkan bagaimana membuat batik, dari cara menulisnya hingga berbagai pola yang ditemukan di wisata Yogyakarta ini.

Museum ini menawarkan pengetahuan tentang sejarah, jenis, dan kekayaan seni batik.

Museum Batik buka setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 09.00 hingga 15.00, kecuali hari Minggu dan hari libur, jika Anda tertarik untuk melihat koleksinya. Oh iya, biaya tiket masuk sebesar Rp20.000 masih cukup murah, dan Anda juga harus membayar Rp40.000 untuk mengikuti workshop batik.

  • Museum Affandi

Sumber: https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/arts-and-culture/affandi/

Anda seorang penggemar seni? Jika itu benar, Museum Affandi adalah tempat yang harus Anda kunjungi saat berada di Yogyakarta.

Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta, dan berada di samping sungai Gajah Wong.

Museum Affandi dibangun sebagai penghormatan kepada Affandi, seorang maestro lukisan Indonesia.

Museum ini adalah galeri yang menampilkan berbagai karya seni dari Affandi, maestro lukis tanah air.

Museum Affandi memiliki koleksi karya seni dari berbagai seniman teman Affandi selain koleksi berbagai tulisan.

Affandi adalah seorang seniman yang sangat berpengaruh pada masanya.

Karena pameran yang diadakan di tahun 1950-an di beberapa negara seperti Australia, Amerika, Inggris, India, dan Eropa, nama Affandi menjadi sangat dikenal di seluruh dunia.

Kebanyakan lukisan Affandi dibuat dalam gaya abstrak dan romantisme Ekspresionis.

Di atas tanah di mana ia tinggal di Yogyakarta di tahun 1973, Affandi, yang dianggap sebagai pelopor seniman di Indonesia, mendirikan museum yang sekarang dikenal sebagai Museum Affandi.

Museum ini memiliki tiga galeri. Galeri pertama menampilkan koleksi mobil klasik (Col Gallant) berwarna hijau, sepeda onthel, dan beberapa lukisan karya Affandi yang menggambarkan kehidupannya dan keluarganya.

Makam Affandi dan sang istri Maryati terletak di Lorong antara galir pertama dan kedua sebelum menuju ke galeri kedua.

Galeri kedua menampilkan karya seniman kondang tanah air lainnya, termasuk Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra Fajar Sidik, dan Rusli, antara lain.

Anda dapat membeli lukisan di galeri kedua ini dengan harga sekitar miliaran rupiah jika lukisan di galeri pertama tidak dijual.

Ketika Anda masuk ke galeri ketiga, Anda dapat melihat koleksi lukisan yang dibuat oleh istri kedua Affandi, Rubiyem, dan Maryati. Anda juga dapat melihat rekaman video yang menunjukkan Affandi melukis di Pantai Parangtritis.

Wisatawan domestik harus membeli tiket Rp20.000 dan wisatawan asing Rp50.000 untuk mengunjungi Museum Affandi.

  • Museum De Mata dan Museum Patung De Arca

Sumber: https://jogja.tribunnews.com/2017/04/18/khusus-hari-kartini-pengunjung-wanita-berkebaya-bisa-masuk-gratis-museum-de-mata-dan-de-arca

Museum Patung De Arca, museum patung lilin pertama di Indonesia, adalah destinasi wisata budaya baru di Jogja.

Semua patung lilin di museum ini adalah karya seniman Jogja.

Museum Patung De Arca terletak di XT Square yang terletak di Jl. Veteran, Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Kamu bisa melihat berbagai jenis patung yang dipamerkan di sini, yang dibagi menjadi beberapa area.

Area yang menampilkan berbagai karakter supernatural seperti Kapten Amerika, Spiderman, Hulk, dan Iron Man dalam versi Jawa adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh pengunjung.

Area tokoh-tokoh dunia juga menampilkan patung Presiden dan Menteri dari berbagai negara.

Museum De Mata Yogyakarta berada di lantai berbeda dari gedung yang sama.

Museum De Mata menampilkan lukisan dinding tiga dimensi pertama yang ada di Indonesia, sedangkan Museum Patung De Arca memiliki banyak patung lilin.

Museum ini memiliki jenis gambar tiga dimensi yang berbeda.

Ini menarik, bukan? Kamu bisa mengunjungi dua museum terkenal di Indonesia di satu tempat. Tiket masuk ke Museum Patung De Arca seharga Rp50.000.

Anda harus membeli tiket terusan seharga Rp75.000 untuk melanjutkan kunjungan ke Museum De Mata.

  • Cemeti Art House

Sumber: https://jogjaheritagesociety.org/kegiatan/keunggulan/11-cemeti-art-house/

Cemeti Art House adalah wadah seni visual yang memungkinkan pegiat seni untuk berbicara, membuat, dan berekspresi.

Cemeti Art House didirikan pada tahun 1988 oleh Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma.

Art House Cemeti menampilkan karya seniman kontemporer dari Indonesia dan negara lain.

Cemeti Art House memiliki banyak peran untuk penggiat seni rupa, seperti ruang pamer, pusat informasi, dokumentasi, dan promosi.

Cemeti Art House, yang dikelola oleh IVAA (Indonesian Visual Art Archive), aktif mempromosikan dan mendorong seni rupa kontemporer Indonesia dengan platform internasional.

Sekarang, Cemeti Art House menawarkan berbagai opsi residensi untuk seniman, kurator, dan peneliti dari berbagai bidang.

Anda dapat mengunjungi Cemeti Art House, yang terletak di Jalan Mayjen D.I. Panjaitan No. 41, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, jika Anda tertarik untuk melihat koleksi karya seniman non-konvensional.

Anusapati, Agung Kurniawan, S.Teddy D., Tri Wahyudi (Popok), Yamyuli Dwi Iman, Hanura Hosea, Hedi Hariyanto, Yenny Yanuar Ernawati, Yani Halim, Tisna Sanjaya, Asmudjo Jono Irianto, Moelyono, Agus Suwage, EddiE haRA, I GAK Murniasih, Ruud Venekamp, Edo Pop, AS Kurnia, Munadi, Hafiz, Munadi, Mella Jaarsma, FX Harsono, Paul Kleman, Moritz

  • Candi Prambanan

Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/mitos-dan-legenda-candi-prambanan/

Candi Prambanan juga disebut Candi Roro Jonggrang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan terletak di perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 masehi dan didedikasikan untuk Dewa Hindu Siwa, Wisnu, dan Brahma.

Tempat wisata seni dan budaya Jogja ini memiliki 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan, tetapi hanya 18 yang tersisa saat ini.

Relief menceritakan Ramayana dan Krishnayana.

Ketika Anda pergi ke Candi Prambanan, Anda tidak boleh melewatkan pertunjukan Sendratari Ramayana.

Ketahuilah bahwa sendratari adalah persembahan drama dan tarian yang diiringi musik Jawa.

Sendratari Ramayana, yang dimainkan oleh 200 penari profesional dan musisi lokal, mengadaptasi epos Hindu Ramayana dan disesuaikan dengan budaya Jawa.

Setiap Sabtu, Sendratari Ramayana diadakan di Panggung Terbuka atau Gedung Trimurti dari 19.30 hingga 21.30 malam.

Anda dapat membeli tiket Sendratari Ramayana di lokasi, dan harganya adalah Rp150.000 per orang.

Mamikos sudah memberi tahu Anda tentang wisata budaya dan seni Yogyakarta yang populer dan harus Anda kunjungi di atas.

Dari daftar di atas, destinasi mana yang paling menarik perhatian Anda?

Anda dapat mengunjungi situs web Mamikos untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang wisata Indonesia lainnya.

Sumber:
https://mamikos.com/info/wisata-budaya-dan-seni-di-jogja-gnr

Tempat Wisata Jogja yang Wajib Anda Kunjungi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *