Joko • Nov 29 2024 • 175 Dilihat

Warta Pendidikan Jogja – Investasi menjadi pilihan banyak orang untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan finansial. Namun, ketidaktahuan dan hasrat besar untuk memperoleh keuntungan cepat sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan praktik investasi bodong. Jika tidak berhati-hati, investor bisa saja terjebak dalam kerugian yang besar.
Penipuan investasi, atau yang sering disebut investasi bodong, adalah investasi pada suatu bisnis atau produk yang tidak jelas atau bahkan fiktif. Pada akhirnya, dana yang diinvestasikan akan hilang tanpa memberikan keuntungan apa pun kepada investor. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda penipuan investasi agar tidak terjerumus.
Menurut Budi Rahardjo, seorang perencana keuangan dari OneShildt Financial Planning, modus dari penipuan investasi semakin beragam dan bisa menyesuaikan dengan tren yang sedang berkembang. Misalnya, jika banyak orang tertarik pada investasi emas, maka akan muncul juga investasi palsu yang mengatasnamakan emas. Dengan berkembangnya teknologi, skema penipuan ini juga dapat hadir dalam bentuk investasi digital atau berbasis teknologi.
Budi menegaskan, meski para pelaku investasi palsu kini semakin pintar dalam menyamarkan niat buruk mereka, terdapat beberapa ciri khas yang bisa membantu Anda mengidentifikasi investasi yang merugikan ini.
Penipuan investasi biasanya mengiming-imingi investor dengan keuntungan tinggi yang dijanjikan bisa diperoleh tanpa risiko. Padahal, dalam dunia investasi, keuntungan tinggi selalu diikuti dengan risiko yang sebanding.
Salah satu ciri umum penipuan investasi adalah penawaran keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Misalnya, menjanjikan keuntungan 20-30% per bulan tanpa ada penjelasan yang jelas tentang bagaimana keuntungan tersebut bisa dicapai.
Investasi ilegal seringkali tidak memiliki izin resmi yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas keuangan seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Jika sebuah investasi tidak bisa menunjukkan izin usaha atau legalitas yang jelas, maka patut dicurigai.
Banyak investasi palsu yang mengandalkan testimoni dari tokoh masyarakat atau publik figur untuk menarik minat investor. Testimoni tersebut kadang dipublikasikan tanpa verifikasi yang memadai.
Dalam skema penipuan ini, keuntungan biasanya datang dari upaya merekrut anggota baru (sistem referral), bukan dari investasi atau perdagangan yang nyata. Sistem ini sering kali mirip dengan skema ponzi.
Investasi yang sah biasanya memiliki model bisnis dan strategi yang jelas dan dapat dipahami. Sebaliknya, penipuan investasi sering menawarkan skema yang tidak masuk akal dan sulit dijelaskan secara rasional.
Investasi yang baik melibatkan analisis dan perencanaan yang matang. Namun, investasi palsu cenderung mengabaikan proses tersebut dan memberikan kesan bahwa mendapatkan keuntungan itu sangat mudah.
Jika ada investasi yang menawarkan imbal hasil jauh lebih tinggi daripada produk serupa lainnya di pasar, maka waspadalah. Keuntungan tinggi dalam waktu singkat seringkali merupakan tanda adanya penipuan.
Untuk menghindari terjebak dalam investasi palsu, Budi Rahardjo menyarankan agar setiap investor selalu memeriksa legalitas dan izin yang dimiliki oleh perusahaan atau entitas yang menawarkan investasi. Pastikan bahwa investasi tersebut terdaftar dan diawasi oleh lembaga resmi seperti OJK atau Bappebti.
Selain itu, penting untuk memahami bahwa investasi yang sah memiliki risiko yang sebanding dengan keuntungan yang dijanjikan. Oleh karena itu, jangan mudah tergoda oleh janji keuntungan instan.
Andi Nugroho, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), juga menekankan pentingnya memahami dengan jelas cara kerja investasi yang ditawarkan. Jangan hanya tergiur dengan iming-iming keuntungan besar tanpa memahami mekanisme dan risiko yang ada.
Baca Juga : Ancaman dan Risiko Keamanan Siber di Dunia Digital
Penipuan investasi bisa membawa kerugian besar bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang kurang waspada. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri penipuan investasi dan cara menghindarinya adalah langkah penting agar investasi Anda tetap aman. Selalu lakukan riset mendalam, pastikan legalitasnya, dan hindari janji-janji keuntungan yang tidak realistis. Ingat, investasi yang baik memerlukan proses, pengetahuan, dan pemahaman yang matang.
Author : Khabiburohman
sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241122142403-83-1169555/mengenali-ciri-ciri-investasi-bodong-dan-cara-menghindarinya
sumber Gambar: https://www.freepik.com/free-photo/group-asian-business-people-meeting-about-business-plan_38283920.htm#fromView=search&page=2&position=38&uuid=a7d14275-51da-487d-a467-a0882131a8ad
Jumlah pengunjung : 69 Siapa di sini yang kenal baik sama “Sistem Kebut Semalam”? Itu lh...
Jumlah pengunjung : 95 Secara biologis, susu didefinisikan sebagai cairan putih yang dihasilkan dari...
Jumlah pengunjung : 152 Warta Pendidikan Jogja – Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit ...
Jumlah pengunjung : 141 Warta Pendidikan Jogja — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menegaskan...
Jumlah pengunjung : 222 Warta Pendidikan Jogja – Di sudut kota Abepura, Papua, hidup seorang g...
Jumlah pengunjung : 219 Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Skema Program Kolaborasi Nasio...

Warta pendidikan jogja - Portal berita positif yang menyajikan informasi terkini tentang fakta dunia pendidikan dan edukasi
Follow Our Twitter

No comments yet.