Categories
  • Beasiswa S1
  • Beasiswa S2
  • Beasiswa S3
  • Berita Provinsi
  • Berita Pusat
  • Event Edu
  • Info Beasiswa
  • Info Pendidikan
  • LLDIKTIV
  • Pameran DIY
  • Pengabmas
  • Prestasi PT
  • Rubrik Ilmiah
  • Seminar PT DIY
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wisata edu
  • Workshop DIY
  • Lonjakan Kasus Keracunan Menu MBG di Sleman: Dinkes Catat 500 Korban

    Oct 06 2025129 Dilihat

    Warta Pendidikan Jogja — Program Menu Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di Kabupaten Sleman kembali menjadi sorotan setelah kasus keracunan massal dilaporkan di sejumlah sekolah. Dinas Kesehatan Sleman menyebutkan bahwa total korban keracunan akibat konsumsi menu MBG telah mencapai sekitar 500 orang.

    Menurut Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama, wilayah dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kapanewon Mlati dengan 373 korban, disusul Berbah sebanyak 69 kasus, dan Gamping dengan 58 kasus. Ketiga wilayah ini menjadi pusat konsentrasi insiden selama pelaksanaan program MBG.

    Namun, data tersebut berbeda dengan laporan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sleman. Kepala SPPG Margodadi Seyegan, Muhammad Bogo Prasetyo, mencatat hanya 393 kasus keracunan, dengan sebaran terbanyak di Jogotirto Berbah (137 kasus) dan Tlogoadi (157 kasus), serta beberapa titik lain seperti Cangkringan, Sleman I, dan Sendangtirto Berbah.

    Cahya menegaskan bahwa meskipun insiden di Mlati melibatkan 14 sekolah, tidak ada penyebaran kasus baru sejak kejadian awal. Untuk sementara, biaya pengobatan ditanggung oleh Pemkab Sleman melalui skema Jaring Pengaman Sosial (JPS), dengan klaim diajukan oleh fasilitas kesehatan ke Dinkes dan diteruskan ke Dinas Sosial.

    Namun, Pemkab Sleman tengah merumuskan mekanisme baru agar tanggung jawab pembiayaan dialihkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) melalui SPPG. “Penyelenggara program MBG harus ikut bertanggung jawab,” tegas Cahya.

    Khamidah Yuliati, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sleman, merinci bahwa 373 kasus di Mlati tersebar di 13 sekolah, termasuk SDN Gabahan (23 kasus), SMP Pamungkas (76 kasus), SMPN 3 Mlati (74 kasus), hingga SMAN 1 Mlati (85 kasus).

    Insiden ini memicu evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, terutama dalam hal pengawasan kualitas makanan dan penanganan tanggap darurat di lingkungan sekolah.

    Author: Allif

    Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2025/09/30/512/1230119/dinkes-sebut-korban-keracunan-mbg-di-sleman-capai-500-orang

    Share to

    Related News

    UI Resmi Buka Program Studi Sarjana Kece...

    by Oct 28 2025

    Jumlah pengunjung : 128 Universitas Indonesia (UI) resmi menambah deretan program unggulannya dengan...

    Inovasi Daur Ulang Plastik Bernilai Ting...

    by Sep 29 2025

    Jumlah pengunjung : 163 Warta Pendidikan Jogja – Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Yogyakar...

    Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat Mangkuk...

    by Sep 29 2025

    Jumlah pengunjung : 130 Warta Pendidikan Jogja – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan ...

    Wisuda September 2025 Universitas Alma A...

    by Sep 04 2025

    Jumlah pengunjung : 497 Warta Pendidikan Jogja – Universitas Alma Ata (UAA) kembali menggelar ...

    Demonstrasi dan Amarah Publik: 11 Penyeb...

    by Sep 02 2025

    Jumlah pengunjung : 276 Demonstrasi besar yang melanda sejumlah kota di Indonesia tempo lalu bukan s...

    UAA Meresmikan Prodi Kedokteran dan Pend...

    by Aug 21 2025

    Jumlah pengunjung : 129 Warta Pendidikan Jogja – Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Rabu (...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top