Warta Pendidikan Jogja – Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta berfokus pada masalah stunting dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2023. Mahasiswa KKN-T Alma Ata di Desa Tanjungmojo, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, adalah salah satu contohnya.
Menurut Witri Dewayanti, lurah Desa Tanjungmojo, tingkat stunting di Desa Tanjungmojo masih sangat tinggi. Bahkan ahli gizi dari Puskesmas Kangkung 1 menyampaikan informasi yang sebanding.
Menurutnya, di Desa Tanjungmojo, yang termasuk lokus stunting, ada 19 balita yang kekurangan nutrisi yang saat ini mendapatkan bantuan PMT pangan lokal. Program dari Kemenkes ini disalurkan oleh Puskesmas Kangkung 1 mulai 1 Agustus 2023.
Oleh karena itu, ada tiga program unggulan dalam program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa Kelompok 19 UAA Yogyakarta, yang diawasi oleh Bapak Andri Pramuntadi sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). yang mengangkat tema Optimalisasi Potensi Daerah untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Keluarga dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam salah satu program bidang kesehatan, intervensi dan monitoring dilakukan terhadap 25 kasus, termasuk 19 balita yang kekurangan gizi dan 6 ibu hamil KEK 6.
PMT Pangan Lokal didistribusikan ke setiap padukuhan Desa Tanjungmojo oleh kader gizi. Serta, antropometri dilakukan untuk monev BB, TB, Lika, dan Lila setiap pekannya. Oleh karena itu, tim KKN-T Alma Ata bidang kesehatan turut membantu memonitoring dan membantu penyaluran serta memberikan pendidikan gizi kepada ibu hamil dan balita KEK.
KKN-T Alma Ata bidang kesehatan melakukan observasi penyaluran pada pekan pertama dan menemukan bahwa pengetahuan tentang pola asuh orang tua masih rendah. terutama dalam hal asupan makanan anak dan kebersihan makanan dan lingkungan rumah.
Jadi, tim KKN-T Alma Ata diberi pengetahuan tentang gizi kurang, penyebab dan dampak stunting, gizi seimbang, dan pengaruh PHBS dalam pencegahan stunting melalui media leaflet. Segera berikan sabun cuci tangan ke orang tua balita yang kekurangan gizi dan ibu hamil KEK.
Dengan acara ini, dia berharap orang tua balita yang kekurangan gizi dan ibu hamil yang mengalami KEK akan lebih memahami tentang gizi seimbang dan kebiasaan cuci tangan yang lebih baik. Ini akan membantu menurunkan angka stunting.
Sumber:
https://joglojateng.com/2023/09/06/mahasiswa-alma-ata-door-to-door-edukasikan-stunting/