Warta Pendidikan Jogja – Program penurunan stunting sangat dipromosikan oleh pemerintah. Di Indonesia, angka tersebut masih tinggi, mencapai 24,4 persen, menurut data Kementerian Kesehatan.
Oleh karena itu, tema tahun ini dari KKN-T UAA Yogyakarta adalah Pengembangan Potensi Daerah dalam Menurunkan Angka Stunting di Jawa Tengah.
Menurut Prof. Hamam Hadi, Rektor UAA Yogyakarta, mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata dapat memanfaatkan tema ini secara langsung maupun tidak langsung. “Supaya desa atau kelurahan dapat membantu menangani stunting, yang sekarang masih menjadi polemik,” katanya pada Kamis (25/07) lalu.
Kelompok 19 mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Yogyakarta sangat termotivasi untuk melaksanakan program unggulannya, yaitu pelatihan dan pendampingan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Kelurahan Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupatèn Magelang. melalui proposal KKN tahun 2023.
Sementara itu, Avrillaila Akbar Harahap, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-T UAA Yogyakarta, mengatakan bahwa kelompok 19 melakukan observasi sebelum memulai programnya. dengan melakukan wawancara langsung dengan pelaku UMKM di Kelurahan Sawitan dan pemerintah kelurahan setempat.
Dalam hal pelatihan dan pendampingan UMKM, ada tiga rangkaian: pendataan sosialisasi, legalitas usaha, literasi keuangan, dan pendampingan pengembangan. Dalam hal pendataan UMKM, mahasiswa melakukannya dari 11–14 Agustus lalu. Menurutnya, tujuan dari survei adalah untuk menemukan masalah dan mengupdate data bisnis di Kelurahan Sawitan.
Sementara itu, Lurah Sawitan Ilkhanudin mengatakan bahwa banyak usaha kecil dan menengah (UMKM) ada di Kelurahan Sawitan. Namun, dia menegaskan bahwa dia tidak dapat memastikan jumlah total pelaku UMKM yang ada.
Indikator pendataan terdiri dari data umum, yang mencakup identitas individu pelaku umkm berdasarkan kependudukannya; data bisnis, yang mencakup informasi bisnis; dan data pengelolaan bisnis, yang mencakup ketersediaan pembukuan, pemisahan modal dari uang pribadi, dan pemasaran online dan offline; dan data kelengkapan legalitas bisnis, yang mencakup NIB dan sertifikasi halal.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada 131 UMKM yang masih beroperasi di Kelurahan Sawitan, dengan hanya 5% usaha yang memiliki legalitas, 47% yang menggunakan pasar digital, dan 18% yang memahami literasi keuangan.
Menurut Abid Sabita, Ketua Kelompok 19 KKN-T UAA Yogyakarta, dari 20 orang yang diundang, mereka sangat antusias untuk mengikuti sosialisasi hingga selesai. Dia berharap program UMKM ini, yang dikelola oleh masyarakat Kelurahan Sawitan, dapat ditingkatkan. Selain itu, mampu meningkatkan taraf ekonomi masing-masing keluarga,” katanya.
“Saya sangat bersyukur bisa dibantu karena sebelum ada adik-adik, saya sering didorong oleh tetangga dan mitra dagang untuk membuat NIB, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya,” kata Siti Mutijah, salah satu pelaku UMKM meja belajar portabel, yang mengatakan bahwa pendampingan pengembangan dilakukan dari 31 Juli hingga 3 Agustus.
Sumber:
https://joglojateng.com/2023/09/06/mahasiswa-kkn-t-alma-ata-kuatkan-ekonomi-untuk-cegah-stunting/#:~:text=Dengan%20demikian%2C%20program%20Kuliah%20Kerja%20Nyata%20Tematik,Yogyakarta%202023%20kali%20ini%20mengangkat%20tema%20Pengembangan.