Categories
  • Beasiswa S1
  • Beasiswa S2
  • Beasiswa S3
  • Berita Provinsi
  • Berita Pusat
  • Event Edu
  • Info Beasiswa
  • Info Pendidikan
  • LLDIKTIV
  • Pameran DIY
  • Pengabmas
  • Prestasi PT
  • Rubrik Ilmiah
  • Seminar PT DIY
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wisata edu
  • Workshop DIY
  • Nyadran di Makam Sewu: Tradisi Kirab Jodang dan Gunungan Pemersatu Warga Bantul

    Dec 17 2024124 Dilihat

    Nyadran Makam Sewu Bantul

    Warta Pendidikan Jogja – Masyarakat Bantul kembali menggelar tradisi Nyadran di Makam Sewu, sebuah ritual tahunan yang sarat makna spiritual dan budaya. Acara ini diawali dengan kirab jodang dan gunungan, simbol persembahan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kirab tersebut melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat dan warga setempat, yang bersama-sama membawa jodang berisi ubo rampe khusus seperti sego gurih, ketan kolak, apem, dan ingkung. Selain itu, delapan gunungan turut dikirab, menambah semarak suasana.

    Ketua panitia Nyadran Makam Sewu, Hariyadi, menjelaskan bahwa tradisi Nyadran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa, khususnya umat Muslim. Ritual ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga. Hariyadi menekankan pentingnya melestarikan tradisi ini agar generasi muda dapat memahami dan menghargai warisan budaya nenek moyang mereka.

    Prosesi kirab dimulai dari balai desa menuju Makam Sewu, diiringi alunan musik tradisional yang menambah khidmat suasana. Sesampainya di makam, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa, memohon berkah dan keselamatan bagi seluruh masyarakat. Setelah itu, jodang dan gunungan dibagikan kepada warga sebagai simbol berbagi rezeki dan kebersamaan. Antusiasme warga terlihat jelas saat mereka berebut untuk mendapatkan bagian dari gunungan, sebuah tradisi yang diyakini membawa keberuntungan.

    Tradisi Nyadran di Makam Sewu ini menjadi bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Melalui kegiatan semacam ini, nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap leluhur terus diwariskan dari generasi ke generasi. Diharapkan, tradisi ini dapat terus berlangsung dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam menjaga identitas budaya bangsa.

    Penulis: Aizan Syalim

    Sumber Gambar: https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2024/03/04/suasana-nyadran-di-makam-sewu-di-pedukuhan-pedak-kalurahan-wijirejo-kapanewon-pandak-kabupaten-bantul-senin-432024_169.jpeg?w=700&q=90

    Sumber Berita: https://www.detik.com/jogja/budaya/d-7224996/unik-nyadran-di-makam-sewu-bantul-pakai-kirab-jodang-gunungan

    Share to

    Related News

    kuliner viral di Jogja

    Libur Lebaran 2025, Kuliner Viral Jadi I...

    by Apr 10 2025

    Jumlah pengunjung : 163 Warta Pendidikan Jogja – Saat libur Lebaran 2025, wisatawan yang datan...

    Long Weekend 2025

    Rencanakan Liburan 2025: Daftar Long Wee...

    by Jan 10 2025

    Jumlah pengunjung : 108 Warta Pendidikan Jogja – Tahun 2025 akan dipenuhi dengan berbagai kese...

    Wisata Dusun Wotawati

    Wajah Baru Dusun Wotawati: Destinasi Wis...

    by Jan 09 2025

    Jumlah pengunjung : 157 Warta Pendidikan Jogja – Dusun Wotawati di Kalurahan Pucung, Kapanewon...

    Kampoeng Kakao Menoreh

    Kampoeng Kakao Menoreh: Sinergi Perkebun...

    by Dec 27 2024

    Jumlah pengunjung : 122 Warta Pendidikan Jogja – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah meluncu...

    Inovasi Moulding Gamelan Yogyakarta

    Inovasi Moulding Gamelan: Melestarikan S...

    by Dec 22 2024

    Jumlah pengunjung : 100 Warta Pendidikan Jogja – Inovasi dalam pembuatan gamelan terus berkemb...

    Pameran Seni Janur Kuning Monjali

    Pameran Seni “Janur Kuning” ...

    by Dec 17 2024

    Jumlah pengunjung : 135 Warta Pendidikan Jogja – Dalam rangka memperingati Serangan Umum 1 Mar...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top