Warta Pendidikan Jogja – Panembahan Bodho dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Bantul. Peran beliau sangat signifikan dalam memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat setempat, membentuk fondasi keagamaan yang kuat di wilayah tersebut.
Menurut Ketua Panitia Nyadran Makam Sewu tahun 2024, masyarakat meyakini bahwa Panembahan Bodho adalah pelopor penyebaran Islam di Bantul. Keyakinan ini tercermin dalam berbagai tradisi dan ritual keagamaan yang masih dilestarikan hingga kini, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa beliau.
Salah satu warisan yang ditinggalkan oleh Panembahan Bodho adalah Masjid Sabiilurrosya’ad, yang didirikan sekitar tahun 1570. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat sekitar. Keberadaan masjid ini menjadi bukti nyata kontribusi Panembahan Bodho dalam membangun komunitas Muslim di Bantul.
Selain itu, tradisi kuliner seperti penyajian bubur sayur lodeh sebagai menu takjil di Masjid Sabiilurrosya’ad juga dipercaya merupakan warisan dari Panembahan Bodho. Setiap Jumat sore, ratusan warga berkumpul di masjid ini untuk berbuka puasa bersama, menikmati hidangan khas yang telah menjadi simbol kebersamaan dan keberkahan. Tradisi ini terus dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai yang diajarkan oleh Panembahan Bodho.
Penulis: Aizan Syalim
Sumber Gambar: https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2024/03/04/tradisi-nyadran-di-bantul-4_169.jpeg?w=700&q=90
Sumber Berita: https://www.detik.com/jogja/budaya/d-7224979/kisah-panembahan-bodho-penyiar-agama-islam-pertama-di-bantul