Warta Pendidikan Jogja – Tren Homeschooling di Indonesia semakin mendapatkan perhatian, terutama setelah pandemi COVID-19 yang memaksa banyak sekolah untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh. Banyak orang tua yang mulai mempertimbangkan homeschooling sebagai alternatif pendidikan formal. Namun, apakah homeschooling benar-benar pilihan yang tepat? Dalam artikel ini, kita akan membahas pro dan kontra dari homeschooling di Indonesia.
Apa Itu Homeschooling? Homeschooling adalah metode pendidikan di mana anak belajar di rumah di bawah bimbingan orang tua atau tutor. Di Indonesia, homeschooling diatur oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengakui pendidikan informal dan nonformal, termasuk homeschooling. Metode ini menawarkan fleksibilitas dalam kurikulum dan pendekatan pembelajaran, yang berbeda dari pendidikan formal di sekolah.
Pro Homeschooling di Indonesia
- Fleksibilitas Waktu dan Kurikulum Salah satu kelebihan homeschooling adalah fleksibilitas dalam menentukan jadwal belajar dan materi yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak. Orang tua dapat memilih kurikulum yang sesuai, misalnya berbasis minat anak atau fokus pada pengembangan keterampilan tertentu.
- Kebebasan Belajar di Lingkungan yang Nyaman Anak-anak yang menjalani homeschooling belajar di lingkungan yang nyaman, yaitu di rumah. Ini dapat mengurangi tekanan sosial dan stres yang mungkin dialami di sekolah. Mereka juga dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
- Fokus pada Pembelajaran Personal Homeschooling memungkinkan anak untuk mendapatkan perhatian yang lebih personal dari orang tua atau tutor. Ini dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap materi pelajaran dan mempercepat proses belajar.
- Menghindari Bullying Bullying adalah masalah yang sering dihadapi anak-anak di sekolah. Dengan homeschooling, risiko anak terkena bullying bisa diminimalisir karena anak tidak berada dalam lingkungan sosial yang kompetitif.
Baca juga : Jurusan Gizi Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia yang Sudah Akreditasi A
Kontra Homeschooling di Indonesia
- Minimnya Interaksi Sosial Salah satu kelemahan utama homeschooling adalah kurangnya interaksi sosial. Di sekolah, anak-anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya, yang merupakan bagian penting dari perkembangan sosial. Homeschooling dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan berbagai situasi sosial.
- Tanggung Jawab yang Berat bagi Orang Tua Homeschooling menuntut orang tua untuk berperan sebagai guru. Ini memerlukan komitmen waktu dan energi yang besar, terutama bagi orang tua yang juga bekerja. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kemampuan mengajar yang memadai untuk semua mata pelajaran.
- Akses Terbatas pada Fasilitas Pendidikan Di sekolah formal, anak-anak memiliki akses ke fasilitas pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Homeschooling mungkin tidak dapat menyediakan fasilitas ini secara optimal, terutama untuk pelajaran yang membutuhkan peralatan khusus.
- Kesulitan dalam Standarisasi Pendidikan Homeschooling di Indonesia tidak memiliki standarisasi yang ketat seperti pendidikan formal. Meskipun ada ujian kesetaraan seperti Paket A, B, dan C, namun kurikulum dan metode pengajaran bisa sangat bervariasi. Hal ini bisa menjadi tantangan saat anak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Homeschooling di Indonesia menawarkan banyak manfaat, seperti fleksibilitas waktu dan kurikulum, serta kesempatan untuk belajar dalam lingkungan yang nyaman. Namun, homeschooling juga memiliki beberapa kelemahan, termasuk kurangnya interaksi sosial dan tanggung jawab besar bagi orang tua. Sebelum memutuskan untuk memilih homeschooling, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan baik pro dan kontranya serta kesiapan mereka dalam menjalankan metode pendidikan ini.
Author : Subkhi Mashadi
Sumber Img : https://pin.it/2N7aRR3BH