Joko • Dec 16 2024 • 160 Dilihat

Warta Pendidikan Jogja – Stres merupakan bagian normal dari kehidupan, namun jika dibiarkan terus-menerus, dapat memberikan dampak buruk, dan bahaya stres ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental tetapi juga pada fisik. Stres kronis sering kali memicu respons biologis tubuh yang berlebihan, seperti produksi hormon stres yang mempengaruhi suasana hati, kemampuan berkonsentrasi, dan penanganan masalah sehari-hari.
Mengutip dari Stuff, banyak orang terjebak dalam pola stres berkepanjangan yang disebut “wired but tired.” Mereka merasa lelah sepanjang hari, tetapi sulit tidur nyenyak di malam hari. Kondisi ini memperburuk kelelahan dan mengganggu kemampuan tubuh untuk pulih secara optimal.
Secara alami, tubuh memiliki mekanisme fight or flight (lawan atau lari) yang diaktifkan oleh sistem saraf simpatik untuk menghadapi ancaman. Namun, pada kehidupan modern, mekanisme ini sering kali diaktifkan oleh stres pekerjaan, masalah keuangan, atau tantangan hidup lainnya.
Jika sistem saraf simpatik terus-menerus aktif, maka sistem saraf parasimpatik—yang berperan dalam relaksasi dan pemulihan—tidak bisa berfungsi optimal. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan burnout, yakni kelelahan mental yang sangat parah.
Stres yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik mental maupun fisik, seperti berikut:
Ketika stres, otot-otot tubuh akan menegang sebagai respons perlindungan. Ketegangan ini biasanya mereda setelah tekanan hilang. Namun, stres berkepanjangan dapat menyebabkan otot terus-menerus tegang, sehingga memicu nyeri tubuh, sakit kepala, dan gangguan muskuloskeletal lainnya, menurut American Psychological Association (APA).
Stres dapat menyebabkan pola napas menjadi lebih cepat atau terasa sesak. Bagi individu sehat, hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (COPD), stres dapat memperburuk gejala.
Stres memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah melalui pelepasan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini dapat meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, atau stroke.
Stres dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus yang berdampak pada suasana hati dan kesehatan mental. Dalam jangka panjang, stres juga meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau tukak lambung.
Pada pria, stres kronis dapat menurunkan kadar testosteron, mempengaruhi produksi sperma, dan menyebabkan disfungsi ereksi. Sementara itu, pada wanita, stres dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lebih berat, atau lebih menyakitkan.
Stres dalam jangka pendek dapat merangsang sistem imun. Namun, jika berlangsung lama, stres justru melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi seperti flu dan pilek. Proses pemulihan dari penyakit juga menjadi lebih lambat.
Baca juga :
Penulis :
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20241203084032-255-1173124/tak-main-main-separah-ini-bahaya-jika-stres-dibiarkan-tak-mereda
Gambar : https://www.freepik.com/free-vector/business-woman-is-holding-her-hair-stress-work-hand-drawn-style-vector-design-illustrations_13399751.htm#fromView=search&page=1&position=9&uuid=90970de0-e06f-4447-9372-cc920512374d
Jumlah pengunjung : 69 Siapa di sini yang kenal baik sama “Sistem Kebut Semalam”? Itu lh...
Jumlah pengunjung : 95 Secara biologis, susu didefinisikan sebagai cairan putih yang dihasilkan dari...
Jumlah pengunjung : 152 Warta Pendidikan Jogja – Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit ...
Jumlah pengunjung : 141 Warta Pendidikan Jogja — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menegaskan...
Jumlah pengunjung : 222 Warta Pendidikan Jogja – Di sudut kota Abepura, Papua, hidup seorang g...
Jumlah pengunjung : 219 Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Skema Program Kolaborasi Nasio...

Warta pendidikan jogja - Portal berita positif yang menyajikan informasi terkini tentang fakta dunia pendidikan dan edukasi
Follow Our Twitter

No comments yet.