Warta Pendidikan Jogja – Mahasiswa Universitas Alma Ata akan segera melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Jawa Tengah dan Malaysia. Acara pelepasan ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti Rektor Universitas Alma Ata, Kepala BKKBN, dan Walikota Tegal. Sambutan mereka menyampaikan pandangan dan harapan mengenai kontribusi mahasiswa dalam upaya percepatan penurunan stunting dan penguatan ketahanan pangan.
Sambutan Rektor Universitas Alma Ata
Rektor Universitas Alma Ata, Prof. Dr. H. Hamam Hadi, MS., Sc.D. Sp.GK., yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja Kesejahteraan Sosial dan Kependudukan Forum Rektor Indonesia, menyampaikan salam hormat dan apresiasi kepada Walikota Tegal beserta jajarannya. Beliau mengingatkan tentang kolaborasi yang telah terjalin lama antara Universitas Alma Ata dan BKKBN sejak awal berdirinya universitas. Pada masa-masa awal, bidan Universitas Alma Ata mendapatkan pelatihan dari pakar BKKBN, yang menjadi dasar kuat bagi kerjasama hingga saat ini.
Prof. Hamam Hadi merasa bersyukur atas kontribusi berkelanjutan Universitas Alma Ata dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Melalui kegiatan KKN tematik, universitas ini bekerjasama dengan BKKBN pusat untuk mensukseskan program PKBN. Tahun ini, kepedulian Universitas Alma Ata juga meluas ke masyarakat internasional, khususnya di Malaysia, sebagai langkah penting dalam merealisasikan kesejahteraan sosial yang lebih luas.
Pembekalan Mahasiswa KKN-T oleh Walikota Tegal
Tema pembekalan mahasiswa untuk KKN-T Universitas Alma Ata kali ini adalah “Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Potensi Daerah.” Penjabat (PJ) Walikota Tegal, Bapak Dadang Somantri, A.TD., M.T., menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai penghubung antara birokrasi dan masyarakat. Beliau mengajak mahasiswa untuk giat belajar agar pengetahuan mereka semakin luas.
Dadang Somantri menyoroti dua isu utama di Kota Tegal: kemiskinan dan stunting. Kemiskinan sering kali disebabkan oleh kurangnya gizi dan protein, yang berakar dari masalah pekerjaan dan pendidikan. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Di Kota Tegal, angka stunting mencapai 22,3% pada 2023, melebihi target yang ditetapkan sebesar 16%. Dadang menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, termasuk menjadikan pimpinan OPD sebagai bapak asuh bagi anak-anak stunting.
Sambutan Kepala BKKBN
Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), menyampaikan salam dari BKKBN dengan memperkenalkan Salam Genre. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk mengikuti salam tersebut sebagai komitmen bagi para remaja dalam menjaga kesehatan dan moralitas.
Dr. Hasto menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mengajak mahasiswa untuk memiliki intelektual tinggi dan keterampilan hebat, serta menghindari stunting. Beliau menjelaskan tiga penyebab utama stunting: kesehatan yang suboptimal, gizi yang suboptimal, dan kurangnya praktik gizi dan kesehatan yang baik. Beliau memberikan contoh sederhana antara telur dan lele, di mana telur lebih baik karena mengandung DHA dan omega-3 yang penting untuk kecerdasan otak.
Penutupan dan Harapan
Prof. Hamam Hadi, Bapak Dadang Somantri, dan Dr. Hasto Wardoyo berharap mahasiswa Universitas Alma Ata yang akan mengikuti KKN Tematik Universitas Alma Ata di Jawa Tengah dan Malaysia dapat menjalankan tugas dengan baik. Mereka menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan. Acara ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dan harapan sukses bagi mahasiswa dalam menjalankan KKN, dengan doa agar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia dan penguatan ketahanan pangan masyarakat.
Dengan pembekalan dan sambutan dari ketiga tokoh ini, diharapkan mahasiswa Universitas Alma Ata dapat berkontribusi secara nyata dalam penguatan ketahanan pangan dan penurunan stunting, serta mengoptimalkan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
Author : Subkhi Mashadi