Warta Pendidikan Jogja – Siapa sih yang nggak tahu cacar air? Penyakit yang sering bikin anak-anak libur sekolah ini memang kelihatan sepele, tapi jangan anggap enteng, ya! Meski identik dengan masa kecil, orang dewasa juga bisa kena. Nah, biar lebih siap menghadapi atau mencegahnya, yuk simak penjelasan lengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, sampai tips pencegahannya. Siap jadi lebih paham?
Apa Itu Cacar Air?
Dalam dunia medis, cacar air dikenal sebagai varicella, yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini ditandai dengan ruam berupa lenting berisi cairan yang terasa sangat gatal. Virus ini mudah menular melalui kontak langsung atau droplet dari saluran pernapasan penderita, misalnya saat batuk atau bersin.
Walaupun kerap disebut “penyakit anak-anak,” siapa pun bisa terkena cacar air. Faktanya, sekitar 90% kasus terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun. Biasanya, seseorang hanya mengalami cacar air sekali seumur hidup karena tubuh akan membangun kekebalan setelah terinfeksi.
Tahapan Penyakit :
- Gejala berlangsung sekitar 5-10 hari.
- Dimulai dengan ruam yang berubah menjadi lenting.
- Lenting kemudian mengering dan membentuk keropeng.
Penyebab Cacar Air
Virus varicella-zoster adalah dalang di balik penyakit ini. Berikut adalah cara penyebarannya:
- Kontak langsung dengan cairan lenting.
- Menghirup droplet dari penderita saat bersin atau batuk.
- Kontaminasi benda seperti pakaian atau sprei.
- Penularan ibu ke janin selama kehamilan.
Virus ini memiliki masa inkubasi 10-21 hari, sehingga gejala mungkin baru muncul beberapa waktu setelah paparan pertama.
Ciri-Ciri Cacar Air
1. Gejala Awal:
Sebelum muncul ruam khas, penderita biasanya merasakan:
- Demam ringan.
- Sakit kepala.
- Kehilangan nafsu makan.
- Nyeri otot atau lemas.
2. Perkembangan Ruam:
- Dimulai dengan bintik merah kecil.
- Berubah menjadi lenting berisi cairan yang sangat gatal.
- Lenting akhirnya pecah dan mengering menjadi keropeng.
Ciri Khas:
- Gatal luar biasa.
- Muncul di wajah, dada, punggung, hingga ke seluruh tubuh, termasuk area mulut dan kelamin.
Pada orang dewasa, gejala biasanya lebih parah dibandingkan anak-anak dan berisiko menimbulkan komplikasi seperti pneumonia.
Cara Mengobati
Meski sering sembuh dengan sendirinya, beberapa langkah ini dapat membantu meredakan gejala:
1. Pengobatan Rumahan:
- Lotion calamine untuk meredakan gatal.
- Kompres dingin pada area ruam.
- Mandi oatmeal untuk menenangkan kulit.
- Pakai pakaian longgar agar kulit lebih nyaman.
2. Obat-Obatan:
- Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
- Paracetamol untuk meredakan demam (hindari aspirin karena berisiko menyebabkan Sindrom Reye).
- Antivirus seperti acyclovir untuk kasus berat atau individu dengan risiko tinggi.
3. Perawatan Tambahan:
- Jaga kuku tetap pendek untuk mencegah luka akibat garukan.
- Minum cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Jika gejala semakin parah atau terjadi pada kelompok berisiko tinggi seperti ibu hamil, segera konsultasikan dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Baca Juga : Kekurangan Vitamin E : Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Pencegahan Yang Harus Dilakukan
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah-langkah efektif untuk mengurangi risiko:
1. Vaksinasi:
- Anak-anak: Dosis pertama pada usia 12-15 bulan, dosis kedua pada usia 4-6 tahun.
- Dewasa yang belum pernah terkena: Dua dosis dengan jarak minimal empat minggu.
2. Hindari Kontak dengan Penderita:
Isolasi penderita hingga semua lenting mengering dan membentuk keropeng.
3. Tingkatkan Higiene:
- Rajin mencuci tangan.
- Bersihkan benda-benda yang mungkin terkontaminasi.
4. Pencegahan Pasca-Paparan:
Jika sudah terpapar, vaksinasi dalam 3-5 hari dapat membantu mencegah atau mengurangi keparahan penyakit.
5. Tips untuk Ibu Hamil:
Ibu hamil yang belum pernah terkena cacar air perlu sangat berhati-hati. Jika terpapar, segera konsultasikan dengan dokter untuk tindakan pencegahan seperti pemberian imunoglobulin.
Cacar air memang penyakit yang umum, tetapi tetap tidak boleh dianggap remeh. Dengan memahami penyebab, ciri-ciri, pengobatan, dan pencegahannya, Anda bisa melindungi diri dan orang-orang terdekat dari risiko komplikasi. Jadi, jangan ragu untuk mengambil langkah preventif seperti vaksinasi dan menjaga kebersihan!
Author : Sindy
Sumber Referensi : https://www.liputan6.com/feeds/read/5813613/ciri-terkena-cacar-air-kenali-tanda-dan-cara-mengatasinya?page=3
Sumber Gambar : https://www.freepik.com/free-photo/person-dealing-with-rosacea_44592226.htm#fromView=search&page=1&position=11&uuid=57644792-03c4-4da7-9643-9fb19731050f