11 Upacara Adat Jogja dengan Makna Mendalam dan Tujuan yang Beragam

Warta Pendidikan Jogja – Jogja, kota dengan kekayaan budaya yang mendalam, dikenal dengan tradisi-tradisi yang kaya warna. Setiap upacara adat yang diadakan di Jogja memiliki makna dan tujuan tersendiri, mencerminkan kekayaan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut adalah 11 upacara adat Jogja lengkap dengan tujuannya:

  1. Pernikahan: Pernikahan di Jogja tidak hanya sekadar ikatan dua insan, tetapi juga melibatkan seluruh keluarga dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menyatukan dua keluarga serta memperkuat ikatan sosial antaranggota masyarakat.
  1. Jumenengan: Jumenengan adalah upacara adat jogja yang dilakukan saat seseorang naik takhta sebagai raja atau ratu. Tujuannya adalah memberikan dukungan moral dan spiritual kepada penguasa baru serta meneguhkan legitimasi kekuasaannya.
  1. Supitan: supitan merupakan upacara adat yang dilakukan pada anak laki-laki untuk menandai masuknya mereka ke dalam dewasa. Tujuannya adalah untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual serta memperkuat identitas dan kebanggaan keluarga.

sumber: https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/upacara-supitan

  1. Ngaben: Ngaben adalah upacara kematian di yogyakarta yang dilakukan untuk mengantarkan roh orang yang meninggal ke alam baka. Tujuannya adalah memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal serta meyakinkan keluarga bahwa rohnya akan berpindah ke alam lain dengan tenang.

sumber: https://jogjatv.tv/events/upacara-entas-entas-untuk-menyucikan-roh/

  1. Pagerwesi: Upacara ini dilakukan untuk memperkuat perlindungan spiritual terhadap manusia dari berbagai ancaman jahat. Tujuannya adalah untuk memperkuat iman dan kesadaran akan pentingnya menjaga keselamatan spiritual.

sumber: https://hindujogja.com/pagerwesi-benteng-diri/

  1. Pawiwahan: Pawiwahan adalah upacara pernikahan adat Jawa yang dilakukan dengan berbagai tahapan dan prosesi. Tujuannya adalah untuk menyatukan dua keluarga serta memperkokoh ikatan cinta dan kasih sayang antara kedua pasangan.

sumber: https://kusumanugraha.blogspot.com/2011/10/pawiwahan-agung-keraton-yogyakarta.html

  1. Nyadran: Nyadran adalah upacara adat yang dilakukan untuk mengenang dan mendoakan roh leluhur yang telah meninggal. Tujuannya adalah untuk memberikan penghormatan kepada leluhur serta memperkuat hubungan antara manusia dengan dunia spiritual.

sumber : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-purwokerto/baca-artikel/16021/Mengenal-Nyadran-Tradisi-Menyambut-Bulan-Ramadan.html

  1. Tedhak Siten: Tedhak siten adalah upacara adat yang dilakukan saat seorang anak mulai belajar berjalan. Tujuannya adalah untuk memberikan doa restu kepada anak serta menguatkan semangatnya dalam menghadapi perjalanan hidup yang panjang.

sumber: https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/tedhak-siten–upacara-adat-menapak-tanah-pertama-bagi-anak

  1. Siraman: Siraman adalah upacara adat yang dilakukan sebelum pernikahan untuk membersihkan dan menyucikan kedua mempelai dari segala dosa dan kesalahan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kedua mempelai memulai kehidupan pernikahan dengan tangan yang bersih dan hati yang suci.

sumber: https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/25/182000978/upacara-siraman-pengantin–pengertian-tujuan-tata-cara-dan-makna?page=all

  1. Larungan: Larungan adalah upacara adat yang dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada orang yang meninggal. Tujuannya adalah untuk menyatukan keluarga dan kerabat yang ditinggalkan serta memberikan dukungan moral dan spiritual kepada mereka dalam menghadapi kehilangan yang mendalam.

sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/07/03/511/925833/mencari-berkah-warga-larung-tumpeng-dan-pakaian-di-pantai-parangkusumo

Dengan adanya berbagai upacara yang kaya makna dan tujuan ini, Jogja tetap mempertahankan warisan budayanya yang berharga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota ini.

sumber;

https://www.detik.com/jogja/budaya/d-7034020/12-upacara-adat-jogja-lengkap-dengan-tujuannya

https://www.hmjpaiuinwalisongo.or.id/2021/07/memahami-makna-sedekah-bumi.html

https://www.idntimes.com/life/inspiration/senja-sandera/tradisi-jogja-c1c2/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *